Tahukah kita sebagai hamba-Nya. Ternyata Allah memanggil kita dalam beberapa waktu berikut:
1. Panggilan Harian
Ini merupakan panggilan shalat fardhu 5 waktu setiap hari dan malam berupa adzan untuk mengingat dan berkomunikasi dengan Allah Subhannahu wa ta’ala.
Allah ta’ala berfirman:
اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا
Yang artinya: “ ... Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang tekah ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman” (QS 4 – An-Nisaa : 103)
Adzan yang terdengar seringkali diacuhkan,tidak disimak, bahkan tidak dipenuhi panggilan tersebut. Padahal ini adalah panggilan dari Allah yang diwakilkan oleh muadzin di setiap masjid. Seorang muslim laki-laki wajib hukumnya untuk memenuhi panggilan ini dengan melaksanakan shalat wajib di masjid. Sesuai dengan hadits berikut ini :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ أَعْمَى فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ لَيْسَ لِي قَائِدٌ يَقُودُنِي إِلَى الْمَسْجِدِ فَسَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُرَخِّصَ لَهُ فَيُصَلِّيَ فِي بَيْتِهِ فَرَخَّصَ لَهُ فَلَمَّا وَلَّى دَعَاهُ فَقَالَ هَلْ تَسْمَعُ النِّدَاءَ بِالصَّلَاةِ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَأَجِبْ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu dia berkata: Ada seorang lelaki buta yang menemui Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, dia mengatakan: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya tidak memiliki penuntun yang menuntun saya untuk berangkat ke masjid.”Dia meminta kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam untuk diberikan keringanan agar diperbolehkan untuk shalat di rumahnya. Maka Nabi pun memberikan keringanan kepadanya, kemudian ketika lelaki itu berbalik untuk pulang beliau memanggilnya dan bertanya: “Apakah kamu masih mendengar panggilan adzan?”. Dia menjawab, “Iya.” Maka beliau bersabda, “Kalau begitu maka penuhilah.” (HR. Muslim dalam Kitab al-Masajid wa Mawadhi’ as-Shalah).
2. PANGGILAN MINGGUAN
Ini merupakan panggilan untuk menunaikan shalat Jumu’ah berjamaah di masjid yang merupakan fardhu bagi pria. Diperintahkan-Nya untuk meninggalkan semua kegiatan perdagangan untuk mengingat Sang Khaliq di hari Jum’at, hari segala hari.
Allah ta’ala berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ
وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sembahyang pada hari Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah, dan tinggalkan jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”
(QS 62 – Al-Jumu’ah : 9)
(QS 62 – Al-Jumu’ah : 9)
3. PANGGILAN TAHUNAN
Ini adalah penggilan untuk menuntaskan shaum Ramadhan. Selain shaum di sunnahkan untuk melakukan berbagai ibadah dan kebaikan demi mengharap ridho Allah dengan pahala berlipat ganda di bulan Ramadhan yang penuh berkah.
Allah ta’ala berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Artinya :“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa” (QS:2-Al-Baqarah : 183)
Artinya :“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa” (QS:2-Al-Baqarah : 183)
4. PANGGILAN SEKALI SEUMUR HIDUP
Ini merupakan panggilan yang diwajibkan hanya satu kali bagi yang mampu secara fisik dan finansial, serta terjaminnya perjalanannya yang aman. Panggilan ini seringkali tidak dianggap penting, saat seseorang sudah terbuai oleh kenikmatan dunia karena keberhasilan dalam karir dan kehidupan.
Ini merupakan panggilan yang diwajibkan hanya satu kali bagi yang mampu secara fisik dan finansial, serta terjaminnya perjalanannya yang aman. Panggilan ini seringkali tidak dianggap penting, saat seseorang sudah terbuai oleh kenikmatan dunia karena keberhasilan dalam karir dan kehidupan.
Allah ta’ala berfirman:
Artinya: “ ... mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) mereka yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah...” ~ QS 3 – Ali ‘Imran : 97 ~
فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًا ۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ
الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًا ۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ
Artinya: “ ... mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) mereka yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah...” ~ QS 3 – Ali ‘Imran : 97 ~
5. PANGGILAN UNTUK MENINGGALKAN DUNIA FANA
Sifat manusia sering kali menunda-nunda panggilan azan. Begitu juga ketika panggilan haji telah tiba, ia pun belum tergerak memenuhinya, walau sudah mampu.
Akan tetapi, terhadap panggilan yang satu ini, tidak ada satu pun yang sanggup menghalanginya, apalagi menundanya. Malaikat Izrail, sang pencabut nyawa, atas perintah Tuhannya akan melaksanakan perintah Allah.
Ia tidak akan mempercepat walau sesaat jika belum tiba saatnya. Juga tidak akan mengulur waktu walau sedetik apabila sudah datang waktunya.
Ini adalah panggilan terakhir dari Allah Subhaanahu wa ta’ala untuk meninggalkan dunia fana dengan mengutus malaikat Izrail, Sang Malaikatulmaut untuk mencabut ruh kita dari tubuh kita.
Allah berfirman:
“Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS 62 – Al-Jumu’ah : 8)
قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ
وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ
“Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS 62 – Al-Jumu’ah : 8)
Panggilan ini bisa ditujukan kepada siapa saja, kapan saja dan di mana saja. Kematian bisa mendatangi yang muda apalagi yang tua, yang sehat apalagi yang sakit, yang berhati-hati apalagi yang sembrono. Dan semua panggilan kematian sudah ada dalam rencana Allah Subhaanahu wa ta’ala
Ayo bersegeralah memenuhi panggilan nomer 1 sampai dengan 4, selagi sehat dan mampu, dan bersiaplah untuk memenuhi panggilan ke 5 yang bisa terjadi sewaktu-waktu ....
Firman Allah dalam surat Al Fajr 27-28 :
يٰٓاَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَىِٕنَّةُۙ - ٢٧
ارْجِعِيْٓ اِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ۚ - ٢
فَادْخُلِيْ فِيْ عِبٰدِيْۙ - ٢٩
Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai; lalu masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku (QS Al-Fajr [89]: 27-30).
Post a Comment